Berlebihan

(gambar hanya pemanis, ini namanya arau) 

Membaca itu bagus, tetapi kalau kelewat banyak, berlebihan namanya. Matamu bisa sepet kelamaan melotot, atau kamu terlampau tenggelam dalam bacaan dan tak memedulikan sekitarmu. Boleh membaca, tapi tetap diatur ukurannya. Jangan khawatir, toh lama-lama buku itu akan habis juga kau lahap

Mengakses hiburan itu boleh, tetapi kalau kelewat banyak, berlebihan namanya. Jangan sampai kamu malah jadi lalai, sibuk memompa dopamin tanpa batas ke kepalamu. Atau berlindung dibalik kata penghargaan untuk diri sendiri. Ya, sesekali boleh, tapi kalau kebanyakan, alasanmu jadi berkilah namanya. Tidak semua hiburan harus kamu akses dalam sekali waktu, otakmu justru lelah kalau berlebihan stimulasi. Tinggalkan sejenak, ambil jeda untuk bergerak pelan sesaat.

Makan itu kebutuhan, tetapi kalau kelewat banyak, berlebihan namanya. Ingat nasihat untuk memberi ruang di perutmu: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara? Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Mengisi perut untuk sekadar menegakkan punggung pun tak apa, selama mencukupi kebutuhan aktivitas dan nutrisimu. Jangan mentang-mentang masih bisa diisi, maka kau isi hingga overcapacity. Bulan ramadhan mampu kamu lalui dengan baik, jadi insyaAllah menahan nafsu berlebih di luar puasa pun kamu bisa. Bijak-bijaklah memilih makanan, karena itu 'bahan' untuk investasi di tubuhmu, yaitu kesehatan.

Tidur itu kebutuhan, tetapi kalau kelewat banyak, berlebihan namanya. Kalau begitu, alih-alih full charged, kadang tubuh malah jadi loyo karena terlalu lama beristirahat. Pun sebaliknya, kalau tidur kekurangan, jam tidur bangun bisa berantakan, mengacaukan segenap rencana, atau bisa subuh kesiangan. Jadi disiplinlah dalam jam tidurmu, matikan lampu untuk optimalkan rehatmu. Bagaimanapun, badanmu punya hak untuk beristirahat. Jangan egois dengan dirimu sendiri. Your granpa once said: early to sleep, early to rise, make a man healthy, wealthy and wise.

Mengeluh itu manusiawi, tetapi kalau kelewat banyak, berlebihan namanya. Kalau keterusan, bisa-bisa kamu akan kesulitan menemukan hal untuk disyukuri. Mungkin tak apa sekali dua kali, tapi jangan dijadikan alasan untuk menyerah dan tak mau melangkah lagi. Pun kawanmu jangan kamu jejali keluhan setiap hari, terkadang pilah keluhan yang bisa disimpan sendiri, atau kalau tak tahan tulislah di diary. Tetap mengerjakan sesuatu meskipun rasanya ingin mengeluh, adalah suatu bentuk sikap profesional dalam hidup.

Hai diri di masa depan, ini aku tulis bagimu sedikit pesan. Karena aku sendiri saat ini perlu diingatkan, dan aku cukup amat mandiri untuk mengingatkan diriku sendiri. Barangkali, kamu juga sedang butuh membaca kata-kata yang kucoba rangkai. Meski ada kesalahan yang kamu perbuat, insyaAllah masih akan ada kesempatan untuk memperbaikinya di kemudian hari. Berusahalah mengatur diri, toh kamu juga yang akan merasakan manfaatnya. Selain itu kamu akan lebih leluasa untuk menolong orang lain, begitu kamu sudah selesai dengan urusanmu sendiri. Jangan lupa libatkan Allah dalam setiap langkahmu. Tetap sehat yaa..

Ditulis disepertiga malam dan aku baru mau tidur (harap jangan ditiru) , Januari 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Bermuara

Obrolan empat di lima