24 Jam, kurang?

 "Za,"

"Kenapa?"

"Pernah nggak sih kamu ngerasa kaya 24 jam itu kurang?"


Pertanyaan yg terbit begitu saja, dari semrawut sekian pikiran di kepalaku. Hari sudah mulai larut, dan kami di dalam perjalanan dengan bus kembali ke peraduan. Suasana sejuk, cocok untuk mengajak sepasang mata terpejam barang sebentar saja, sebelum bus sampai tujuan


Jatah 24 jam, semua orang dapat bagian yang sama, siapapun mereka. Tapi akhir akhir ini memang rasanya tanggung jawab tak berkesudahan, sedangkan hari cepat cepat berlalu. Tiba tiba matahari sudah terbenam, tahu tahu sudah tengah malam, sedangkan aku belum merasa banyak melakukan apa apa. Aku merasa kurang berdaya, ya karena aku tidak bisa mengatur panjang pendeknya waktu, hanya Allah yang bisa


Pertama yang diingatkan, aku dapat pembahasan dari surat Al Asr. Allah mengatakan demi waktu, sesungguhnya manusia benar benar berada dalam kerugian. Aku meringis karena sudah tahu, tapi memang harus diingatkan kembali yang seperti ini biar aku sadar. Terkadang.. Kita merasa 24 jam itu kurang, tetapi nyatanya mungkin tidak sepenuhnya kita gunakan untuk hal yang bermanfaat. Allah berikan 24 jam jatah kita sehari, berarti itulah hal yang paling ideal. Keputusan-Nya adalah yang terbaik bukan? 


Kemudian kami berbagi obrolan bagaimana merasa cukup dengan yang ada: bersyukur. Bersyukur bahkan terhadap hal hal yang kecil, yang sudah berkontribusi juga di hari ini. Lihat lagi apa yang sudah dilakukan hari ini, trial dan error bagaimana kamu memanfaatkan waktu. Beri juga tubuhmu apa yang menjadi haknya: istirahat ketika malam. Berikan apa yang sudah menjadi kodratnya, apa yang sudah semestinya


Pertanyaan randomku sudah dijawab. Aku merosot di kursiku, kelelahan aktivitas seharian. Beberapa menit nanti kita sampai. Aku suka mendengarkan nasihat, terlebih ketika aku benar benar membutuhkannya. Aku beberapa bulan lebih tua darinya, tapi sifat anak sulungnya seperti mengayomi aku yang bungsu, yang perlu dinasihati dan perhatian. Terima kasih sudah menjadi pengingat. 


Aku tuliskan ceritanya di sini juga, barangkali kalian membutuhkannya. Jatah 24 jammu tak kurang, tak lebih. Ingat Allah juga ya, supaya waktumu berkah. 


(Obrolan di rapidPenang, 2 Juli 2022) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Obrolan empat di lima

Perjalanan spontan