Menuju lelap yang berisik
Aku nggak biasanya begini
Aku biasanya sudah terlelap bahkan sebelum aku merencanakannya
Beberapa hari ini, mata sedemikian segarnya, tanpa ada tanda tanda mengantuk
Bukannya aku kesulitan tidur, hanya saja aku seakan masih punya cukup energi untuk terus terjaga
Di luar energi itu pun, ada banyak pe er yg menunggu kutunaikan haknya
Nggak tahu, justru ketika aku hendak terlelap, merupakan waktu dimana otakku sedang aktif aktifnya
Apa yang kamu pikirkan?
Banyak, kalo kamu bertanya begitu
Aku memikirkan apakah aku sudah menjalani hari ini dengan baik
Aku teringat lagi hal hal yg harus kulakukan setelah ini
Aku mempertanyakan perasaan kosong yang sesekali mampir ketika aku sendirian
Aku memikirkan apakah aku pantas mendapat semua anugerah yg ada sekarang
Aku mempertanyakan kebermanfaatan diriku sebagai seorang manusia
Aku meraba raba bagaimana kabar orang orang yang tersayang, meski jarak tengah terbentang
Aku mencari cara untuk makin dekat dengan kawan kawanku di sisa waktu yg tak banyak ini
Aku membayangkan betapa tak sabarnya aku untuk segera lulus dan bekerja, mengaplikasikan semua ilmu yg sudah kuserap selama ini
Aku memikirkan peran peranku: sebagai anak, adik, sahabat, kakak, penerima manfaat.. Sudahkah aku menjalankannya sebagaimana mestinya?
Aku membatin dan berdoa, yaAllah jagalah orang orang yg aku sayang, dan jaga pula aku yang masih sering goyah
Aku.. Nggak tahu. Kenapa beberapa menit menuju tidurku justru diisi dengan berbagai pikiran yg memenuhi kepalaku?
Dan aku kembali berharap, esok hari punya teman untuk sedikit berbagi pikiran yg berisik di kepalaku
Atau mungkin pikiran mereka juga berisik, mungkin kita bisa membuat semacam orkestra pikiran kita
Lihat, tulisanku semakin ngelantur. Mungkin ini sudah waktunya aku mengambil bantal dan tidur
Selamat malam. Ah, maksudku selamat pagi. Mari istirahatkan semua anggota tubuhku.
Penang, 2 Juli 2022
Pukul 02:59 waktu Malaysia
Komentar
Posting Komentar