Temu, kamu (2)
Kursi di hadapan nampak kosong
Yang semestinya menempati belum kelihatan
Mungkin sedang di jalan, mungkin mampir dulu kemana
Lantas nanti dia menarik kursi itu dan berkata "maaf, udah nunggu lama ya?"
Sedang aku sudah menyiapkan berlusin obrolan
Tanpa keberatan aku akan menyahut "engga, baru aja kok,"
Sambil mengaduk teh limun yang gulanya telah larut sejak tadi, sudah tidak hangat lagi
Di hadapan layar pekerjaan yang sudah kuselesaikan jauh-jauh lagi
Tersenyum tipis tipis, malu kalau terlalu lebar sumringah nampak olehnya
Dalam hati aku berkata kecil "aku senang menunggu kamu, tidak keberatan sama sekali,"
Lalu perbincangan kita akan mengudara, memenuhi ruangan ini hingga sesak
Antara aku, kamu, kita.
Purwokerto, 29 Agustus 2024
Harusnya aku merekap, bukannya melamun
Komentar
Posting Komentar