Perjalanan spontan

 


"Mba, kapan ada waktu kosong?"
"Gimana sayang, kamu udah mau pergi kah?"
"Ayoo ke pwt 😆"
---
"Kamu balik siang ini? Nanti habis aku packing jualan, kami mau main. Tadi aku nanyain kamu balik jam berapa barangkali bisa ikut sekalian,"
"Apa aku balik besok pagi aja ya?"
---
Kadang memang ada hal-hal yang diluar rencana, tapi membawa memori yang kuat juga. Siapa yang menduga sore tadi kami menyusuri jalan aspal yang hancur, demi menjangkau tempat baru yang katanya indah itu? Tetapi aku tidak protes- karena benar tempatnya memang indah. Hanya perlu sedikit kesungguhan hati dan tentunya berhati-hati karena jalan yang manjat temurun, kumplit dengan kerikil dan lubang-lubang.

Cahaya matahari masih agak panas dan silau ketika kami memutuskan untuk duduk di meja kursi paling ujung dari tempat masuk. Lantas mengambil sejumlah kudapan dan minuman, kembali membawanya melalui jalan yang miring turun, sambil merasa sedap-sedap sedikit karena aku mengenakan sepasang flatshoes yang kurang longgar.

Perlahan cahaya tadi menghangat, tidak seberapa panas, bersama dengan kami yang cukup hening karena melepas penat. Aku sempat menginisiasi obrolan, lantas baru sadar kalau kita hanya butuh bengong sejenak dari hiruk pikuk dunia. Tugas akhir dan rutinitas yang itu-itu saja memang bisa membuat kita jenuh, jadi mungkin kita perlu 'kabur' sejenak untuk sekadar menyegarkan pikiran.

Aku senang kami memutuskan pergi kesini. Aku senang akhir pekanku terisi. Aku senang memandangi bentangan alam yang hijau dari ujung kanan sampai ujung kiri. Aku senang memandang cahaya sore yang hangat. Aku senang menghabiskan waktu dengan teman yang bersama mereka aku bisa tertawa sampai tak keluar suara. Aku senang mendatangi tempat baru yang belum pernah aku sambangi. Aku senang bisa minum es lemon yang segar ditemani empat-lima pisang goreng. Aku senang kami bisa saling mendokumentasikan potret diri. Aku senang!

Yang lucu hari ini bagaimana kami harus berjalan menanjak selepas duduk-duduk manis tadi. Yang lucu hari ini bagaimana orang-orang pengunjung lain yang lewat di latar belakang kala kami memotret diri. Yang lucu hari ini bagaimana bapak gojek berkomentar 'waduh' ketika melihat jalan yang harus ditempuh oleh kawanku. Yang lucu hari ini bagaimana aku sengaja meninggalkan kulacino di buku catatanku. Yang lucu hari ini bagaimana kami bisa duduk bersama dan tertawa, kendati tengah menjalani skenario kehidupannya sendiri-sendiri. Yang lucu hari ini adalah kami yang tidak banyak menyusun rencana, tapi berhasil menyulap hari ini menjadi suka.


Moa farm, 4 Agustus 2024
Special thanks to ayda & ana! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Bermuara

Obrolan empat di lima