Jatah rehat raga

"Belakangan ini tidurku malem terus. Padahal biasanya selalu gasik," cetusku ketika tengah di dapur dengan mama. Bukan, kami bukan sedang memasak. Entahlah tadi, kami beres-beres sisa kehebohan khas pekan-pekan selepas Idul adha. 

"Iya, kamu," Mama mengamini pernyataan itu. "Kenapa kaya gitu?" lanjutnya. 

"Nggak tau ya.. Apa karena udah terlanjur beberapa hari? Jadinya keterusan," aku mencari alasan paling masuk akal, karena aku sendiri juga lelah dengan ritme tidurku yang kurang tepat ini. 

Kalau boleh dipikir lebih jauh, mungkin alasannya amat mendasar; aku kurang mindful memanfaatkan waktuku. Terkadang jika dalam suatu hari aku sudah berkegiatan penuh, waktu malam acapkali aku gunakan untuk 'balas dendam'. Ini yang kemudian baru aku ketahui sebagai revenge bed time (thanks to bunda ayundaizza yang udah mengenalkan istilah ini!). 

Balas dendam yang dimaksud yaitu aku berusaha memegang kendali alias kontrolku terhadap waktu tatkala malam tiba. Yup, karena pagi hingga soreku telah terisi mengurusi hal lain. Maka ketika malam, boleh kan aku memanfaatkan waktu untukku sendiri? Begitu pikirku. Untuk beristirahat, rehat dari penat. Tetapi sebagaimana manusia jaman sekarang pada umumnya, apakah kalian bisa menebak apa yang aku lakukan di malam hari sebelum aku tidur itu? Ya, tepat sekali. Berselancar di sosial media. Scrolling. Membiarkan hati terhibur, menciptakan kesan 'aku tengah istirahat karena ini menghibur dan aku tidak harus berpikir'. 

Mungkin sebagian ada benarnya, tetapi di sisi lain, menatap layar itu bagai tak henti-hentinya menstimulasi kepalamu. Sedangkan, mungkin yang tubuhku butuhkan adalah rehat sebenarnya. Membiarkan badan diam saja, memulihkan energinya. Bukannya melotot mengonsumsi konten demi konten yang bersliweran di sosial media. Isi ulang bateraimu, King. Rehatlah sejenak, tak perlu ditambahkan bising apapun jua. Pikiranmu aslinya sudah cukup bising, jadi ya sudah tak payah ditambah-tambah. 


Banyumas, 22 Juni 2024

Ditulis singkat, karena kesadaran sisa 2 watt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Bermuara

Obrolan empat di lima