Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Hanya, Semoga

Aku nggak tau harus gimana, ketika ada satu orang tiba-tiba lewat di pikiranku tanpa bilang permisi. Aku nggak tau harus gimana, ketika rasa kagum terus terpupuk hari demi hari. Pernah bertemu sepertinya hanya satu dua kali, tetapi media sosial membuat kita semua bisa terhubung tanpa harus berinteraksi Namun, memang aku sedikit banyak bertanya-tanya. Akhlakmu yang baik, asalnya dari mana? Tutur katamu yang tertata dan membawa makna, kamu pelajari dari siapa? Tetapi semua pertanyaan tetaplah aku simpan. Ketiadaan urgensi membuatku gengsi untuk memulai interaksi. Aku juga sudah berjanji untuk menjaga diri, oleh karena itulah aku hanya mengamati Aku hanya berharap, semoga Allah selalu menjaga aku, kamu, dan kita semua. Semoga Allah ridho dengan apa yang kita lakukan saat ini. InsyaAllah, rencana-Nya adalah yang terbaik dari segala rencana. Tugas kita adalah terus membenahi diri. Semoga kita dapat dijauhkan dari perasaan-perasaan yang kiranya nggak perlu. Semoga..  Banyumas, 22 Desember 20

A late life update: I'm an awardee of IISMA 2021!

Gambar
Hi friends! It's been a while.  IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud merupakan semacam program pertukaran pelajar ke luar negeri selama satu semester untuk merasakan kuliah di berbagai universitas unggul dunia. IISMA dibuka untuk mahasiswa di seluruh Indonesia dari semester 4 ke atas. Program ini baru diluncurkan tahun 2021 lalu, dengan pendaftar sejumlah sekitar 2000 orang, yang kemudian memberangkatkan sekitar 1000 mahasiswa Indonesia ke berbagai macam universitas di berbagai negara.  Alhamdulillaah, tahun 2021 kemarin aku lolos sebagai salah satu dari sekirar 1000 awardee program IISMA, tepatnya di Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia . Cukup kaget dan nggak nyangka bisa lolos, dan karena kehidupanku selama ini selalu menjadi orang lokal (masih sekitaran Banyumas-Purwokerto), akhirnya keinginanku untuk merantau terwujud!  mak, anakmu main ke tetangga 🙏🏻 Jadi untuk kedepannya, insyaAllah aku bakal berbagi cerita

Bertanya, menjaga

 Kadang aku juga bertanya tanya Adakah?  Akankah?  Benarkah?  Tidak ada bukti nyata di depanku, itulah mengapa aku mempertanyakannya Hanya bisa menebak nebak, tidak pasti Bisa iya, bisa tidak Tapi aku kembali diingatkan untuk jangan berharap ke manusia Karena berharap pada makhluk-Nya adalah patah hati yang disengaja Jadi, aku kesampingkan dulu pikiran yg lalu lalang itu Aku fokuskan aku menjadi diriku yg sebaiknya Yang seutuhnya, biar aku jatuh cinta pada diriku saja dulu Toh aku selalu berdoa minta selalu dijaga Meski rasanya sering goyah, goyah dan goyah Tapi aku tahu rencana Allah baik Dan semoga aku mendapat imbalannya karena terus menjaga Sampai ketemu nanti, kalau sudah Allah agendakan menjadi kita Penang, 12 Juli 2022

24 Jam, kurang?

 "Za," "Kenapa?" "Pernah nggak sih kamu ngerasa kaya 24 jam itu kurang?" Pertanyaan yg terbit begitu saja, dari semrawut sekian pikiran di kepalaku. Hari sudah mulai larut, dan kami di dalam perjalanan dengan bus kembali ke peraduan. Suasana sejuk, cocok untuk mengajak sepasang mata terpejam barang sebentar saja, sebelum bus sampai tujuan Jatah 24 jam, semua orang dapat bagian yang sama, siapapun mereka. Tapi akhir akhir ini memang rasanya tanggung jawab tak berkesudahan, sedangkan hari cepat cepat berlalu. Tiba tiba matahari sudah terbenam, tahu tahu sudah tengah malam, sedangkan aku belum merasa banyak melakukan apa apa. Aku merasa kurang berdaya, ya karena aku tidak bisa mengatur panjang pendeknya waktu, hanya Allah yang bisa Pertama yang diingatkan, aku dapat pembahasan dari surat Al Asr. Allah mengatakan demi waktu, sesungguhnya manusia benar benar berada dalam kerugian. Aku meringis karena sudah tahu, tapi memang harus diingatkan kembali yang seperti

Sebenarnya...

Aku takut Aku takut ketika sendiri Aku takut karena aku nggak bisa melihat apa yang dilakukan temanku  Aku takut tertinggal Aku takut aku jauh di belakang dan masih belum apa apa Aku takut karena mereka sudah bisa menangani masalah mereka sendiri Aku takut aku tak mampu Aku khawatir, sampai kondisiku terlalu banyak berpikir Iya, iya, aku tahu Lagi lagi diingatkan bahwa yang lain juga demikian Lagi lagi dibilang kalau aku nggak sendirian Lagi lagi dibilang kalau kawanku juga punya kesulitannya sendiri Iya iya, aku tahu Tetapi suara kecil dari hatiku tetap berkata "aku takut", pun nyalinya agak menciut Mungkin benar dia tak seharusnya sekhawatir itu Tapi bagaimana? Aku tetap takut Takut dengan kemungkinan terburuk yang ada Takut dengan ketertinggalan Takut mematahkan harapan  Takut belum memuaskan Takut, kadang melihat hari esok aku takut Bisik bising khawatir yg tidak perlu kadang mengambil alih perasaanku Dibuatnya seakan aku orang paling tak mampu sedunia Padahal, itu cuma b

Menuju lelap yang berisik

Aku nggak biasanya begini Aku biasanya sudah terlelap bahkan sebelum aku merencanakannya Beberapa hari ini, mata sedemikian segarnya, tanpa ada tanda tanda mengantuk Bukannya aku kesulitan tidur, hanya saja aku seakan masih punya cukup energi untuk terus terjaga Di luar energi itu pun, ada banyak pe er yg menunggu kutunaikan haknya Nggak tahu, justru ketika aku hendak terlelap, merupakan waktu dimana otakku sedang aktif aktifnya Apa yang kamu pikirkan?  Banyak, kalo kamu bertanya begitu Aku memikirkan apakah aku sudah menjalani hari ini dengan baik Aku teringat lagi hal hal yg harus kulakukan setelah ini Aku mempertanyakan perasaan kosong yang sesekali mampir ketika aku sendirian Aku memikirkan apakah aku pantas mendapat semua anugerah yg ada sekarang Aku mempertanyakan kebermanfaatan diriku sebagai seorang manusia Aku meraba raba bagaimana kabar orang orang yang tersayang, meski jarak tengah terbentang Aku mencari cara untuk makin dekat dengan kawan kawanku di sisa waktu yg tak banyak

Selamat tanggal dua satu Juni!

Gambar
my dearest Kata mama, waktu kita gapengen nggarap sesuatu, bakal muncul 1001 alasan utk ga ngelakuin itu Sebenernya, mirip mirip sama bersyukur, kita selalu punya 1001 alasan untuk bersyukur. Soalnya nikmat Allah ngga ada habisnya, kita sendiri pun ga mampu buat ngitung semuanya Salah satu nikmat terbesar yg terus dea syukuri adalah, bahwa dea terlahir sebagai anak mama. InsyaAllah, rasa syukur ini sepanjang hayat, karena mama udah sungguh sungguh merawat dan mendidik kami semua sampe ada di titik yg sekarang ini. Ngga kerasa juga ya, tau tau anak anak mama udah besar semua, udah berkeluarga, menghadirkan cucu cucu yg lucu yg membahagiakan mamapapa meski sekedar ngeliat dr kiriman video wa. Eh, sisa satu lagi sih, si bungsu masih nyelesein sekolah, skrg lg nyicipin kuliah di luar negeri. Ya emang luar negerinya yg paling deket sama indo, hehe Gatau ya ma, berada di tempat baru otomatis membuat dea ketemu sama orang orang baru, dan first impression mereka bisa macem macem banget. Tapi g

An all nighter 🦉

I often go through my twitter timeline, and found some of the threads that discuss about the danger that watching us, the young people, while we're having bad habit. What were the bad habits? You probably have read or heard about this. The habit of begadang, a.k.a sleep too late, well actually everything related to our bad rest management Some of my friends are literally midnight owls, they became very active at night, being very productive. They do their assignment, or maybe study, or maybe have any chitchat with other, or just scrolling down their social media timeline. Ah I forgot, some are having korean drama marathon I suppose. Night is like their free time, and it's very long isn't it? I mean you have time from bada maghrib or isya.. Until the tahajud time 💀 Begadang might be fun but actually it's not good for our health. I often remind my friends about this because I don't want them to be sick (even tho I do begadang sometimes.. But not that I don't get