Betapa Lelahnya

 


Betapa lelahnya jika yang kita lakukan mengharap feedback dari manusia
Betapa lelahnya jungkir balik kesana kemari tetapi tanpa ada yg mengucap terima kasih
Betapa lelahnya kita berupaya mengerahkan segenap tenaga untuk diabaikan begitu saja
Betapa lelahnya

Betapa lelahnya kegiatanmu dari pagi sampai mentari tenggelam
Gelap gelapnya jalanan tetap diterjang atas apa yang diperjuangkan
Satu dua peluh apa rasanya, bukan prioritas utama pikiran kita
Pegal pegal badan terasa lungkrah, dengan kasur ia mendamba bertemu
Aih, betapa lelahnya

Betapa lelahnya jika yang kita lakukan sebatas ini
Berusaha ini itu tapi tidak diniatkan kemana muaranya
Betapa lelahnya jika lelahmu terasa kosong dan hampa, melupakan peranmu selaku hamba
Betapa lelahnya jika berjuangmu dengan pamrih, mengharap balasan manusia
Padahal kau tahu ada alasan yang jauh lebih mulia, seakan menyulap semua lelahmu jadi bermakna
Yaitu jika semua yang kamu tunaikan, hanya untuk mengharap ridha Allah semata
Betapa sederhana

Mau seisi dunia nggak peduli atas kontribusimu, mau sealam semesta mengabaikan usahamu
Ada Allah yang tak luput pengetahuanNya satupun mengenai kamu
Ada Allah yang senantiasa melihatmu, mendengarmu, memperhitungkan kebaikanmu
Ada Allah yang mengetahui isi hatimu dari lubuk yang terdalam sekalipun
Ada Allah dengan segenap rencanaNya yang paling baik untukmu
Ada Allah yang akan memberi balasan bagimu
Ada Allah yang menyayangimu
Ada Allah

Betapa lelahnya dunia jika tidak kita sandarkan semuanya ke Allah. Jadi, jangan luput dari mengingatNya, mau seperti apapun kondisimu, entah ketika kamu ada di roda kehidupan bagian atas maupun bawah. Karena bersama Allah, hidupmu insyaAllah lebih ringan, dan jelas tujuan

Banyumas, 8 Oktober 2023
Mencoba berlelah yang semestinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Bermuara

Obrolan empat di lima