Pukul sepuluh

Cinta itu tidak selamanya hal romantis.

Seperti halnya mbah masih terjaga pukul sepuluh malam, menanti kami mendarat di halaman. Dengan ia memandang dari dalam jendela, lantas bertanya, "sampai malam, ya?" yang kujawab anggukan. Padahal itu retoris, kita semua tahu setiap pekan adalah demikian.

Seraya mendorong dragbar pak supir menyapa, "belum tidur, mbah?" yang mungkin sapaan tersebut tidak sampai ke telinga tujuannya. "Mbah tidur paling akhir," sahut tante, seolah mewakili. Aku mengamini, kita semua tahu setiap pekan adalah demikian.

Aku baru teringat, sampai usia berapa pun, kita tetaplah anak dari orang tua kita. Maka tatkala mbah memilih terjaga-dan memang ia sulit memejamkan mata-itu salah satu bentuk sayangnya pada anak perempuannya. Anak yang ia rawat dan besarkan sejak kecil. Bagaimanapun, mbah adalah seorang ayah. Sampai kapanpun.

Cinta itu tak selamanya hal romantis, tetapi tentulah demikian manis.


Banyumas, 18 Juli 2025

Another thursday

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

24 Jam, kurang?

For my younger self