Esok lagi
Hari masih pagi, cuaca mendukung. Di kursi pinggir kiri, aku merecall memori dua tahun lalu. Pergi dengan kereta api sendiri. Di depanku ada sejumlah pemuda yang sedang dalam trip bersama. Di seberang kanan depan ada sepasang orang tua muda dengan anak-anaknya yang antusias dan banyak bicara. Seberang kananku ada perempuan muda dengan pakaian yang cantik, dengan renda. Sedang kursi sebelahku kosong, tanpa penumpang. Memang boleh se-jomblo ini?
Berbeda dengan perjalanan keberangkatan empat hari lalu yang lengang sebab malam menjelang, gerbong kereta ini dipenuhi obrolan dan haha hihi penumpang lainnya. Ya, masih pagi, baterai energi orang-orang semestinya masih terisi penuh. Karena tidak ada rekan berbincang, maka aku larut dalam lamunan. Menebak kapan selanjutnya aku melakukan hal seperti ini lagi; berpetualang, menjelajah. Yang dewasa ini aku baru sadari memang teramat menyenangkan. Pantaslah banyak orang senang mengembara (selama punya uang). Rasanya menggembirakan menyingkap pengalaman baru, menghadiri tempat-tempat yang belum pernah kita singgahi sebelumnya. Meski terkadang ada plot twist dari rencana awal, kejadian lucu, aneh dan absurd, tetapi tidak mengerdilkan makna perjalanan ini. Kita sedang belajar menghadapi situasi-situasi yang tidak kita temui dalam keseharian sebelumnya. Begitulah, manusia.
Esok lagi aku akan belajar bagaimana mengemas barangku dengan ringkas. Esok lagi aku akan menyusun rencana pergi kemana, jam berapa, dan apa yang mau dilakukan disana. Esok lagi aku akan mendatangi tempat-tempat dalam daftar keinginanku. Esok lagi aku akan lebih terampil mencermati kereta dan gerbong mana yang aku masuki. Esok lagi aku akan pulang berbekal oleh-oleh untuk orang kesayangan di rumah. Esok lagi aku akan mengukir cerita-cerita lainnya. Esok lagi aku akan lebih pandai dan lebih berpengalaman. Esok lagi aku akan...
Jangan lupa, di semua rencana yang kamu susun, ucapkan insyaAllah. Karena rencana sesungguhnya hanyalah Allah yang punya. Have a safe trip home!
Yogyakarta, 12 Mei 2024
Dengan sedikit nyeri sisa terjatuh kemarin
Komentar
Posting Komentar