A letter to myself
Hi, sweetheart. Selamat hari lahir, ya? Tak terasa, sudah 24 tahun kamu hadir di dunia. Eh, apa terasa ya? Hihi
Alhamdulillah, Allah karuniakan kamu umur sepanjang ini, dengan fisik yang sempurna tanpa kurang suatu apa, tubuh yang hampir jarang sakit, keluarga dan orang-orang yang mencintaimu, dan masih banyak nikmatNya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semakin taat, ya? Pahamilah bahwa usia yang Allah karuniakan ini tak lain adalah untuk beribadah kepadaNya. Memberikan sebaik-baiknya manfaat bagi semua yang ada di sekitarmu. Atau mungkin bahkan orang-orang yang jauh dari kamu sekalipun. Terus berdampak, ya? Aku tahu kamu ingin terus berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia. Meski tentu jalan di depan tidak selamanya mulus, tetapi insyaAllah kita bisa mengusahakan itu.
Jadi lebih dewasa, ya? Memiliki kapasitas diri yang cukup baik, termasuk mempunyai kesabaran dan kemampuan mengatur emosi dan mengatur apa-apa seputar diri. Jadi lebih bijaksana, dan tetap memiliki kemauan untuk terus belajar, mencari ilmu yang Allah hamparkan di bumi ini. Ada banyak hal yang belum kita tahu, jadi jangan pernah berhenti menelusuri bumiNya yang teramat luas ini.
Jadi lebih penyayang, ya? Sayangi orang-orang yang di sekitarmu, berikan kasih sayangmu dalam bentuk perbuatan nyata. Jangan terlalu sibuk tenggelam dalam huru-hara kehidupan, terkadang ada orang-orang yang seharusnya tak luput kita perhatikan. Jadilah seseorang yang penyayang, yang tak ragu dalam berbuat kebaikan. Kembali lagi, kamu niatkan untuk memperoleh ridho dari Tuhanmu.
Kita rencanakan semua hal satu per satu, ya? Aku tahu cara-caramu menghadapi hal yang belum pasti, nanti kita rumuskan bersama-sama. Karena kamu bukan orang yang mahir melakukan segala sesuatu dengan spontan, maka bolehlah kamu menyusun rencana dan segala kemungkinan. Yang penting lagi-lagi, muarakan semuanya untuk Allah saja.
Belajar lagi, ya? Belajar itu tak kenal henti, pun tak ada usia yang membatasi. Belajar adalah kewajiban kita seumur hidup. Mau apapun fase yang tengah kamu lewati, tentunya kamu akan terus belajar. Tak terbatas teori-teori, termasuk pula bagaimana mengatur diri dan segala ilmu lainnya. Jadilah pembelajar abadi. Mungkin nantinya akan bisa menyibak syukurmu berkali-kali.
Terima kasih ya, sudah mengusahakan yang terbaik. Terima kasih ya, sudah bersedia mencoba hal-hal yang belum pernah kamu lewati sebelumnya. Terima kasih ya, untuk tetap terus mau memperbaiki diri. Terima kasih ya, sudah menjadi kawan terbaik dari dulu hingga sekarang dan seterusnya. Aku memberikan pelukan terhangat.
Sampai besok lagi. Semoga Allah karuniakan keberkahan waktu untukmu. Untuk saat ini, selamat menikmati usia dua puluh empat!
Banyumas, 8 Mei 2024
With love, dea
Komentar
Posting Komentar