Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Bertanya, menjaga

 Kadang aku juga bertanya tanya Adakah?  Akankah?  Benarkah?  Tidak ada bukti nyata di depanku, itulah mengapa aku mempertanyakannya Hanya bisa menebak nebak, tidak pasti Bisa iya, bisa tidak Tapi aku kembali diingatkan untuk jangan berharap ke manusia Karena berharap pada makhluk-Nya adalah patah hati yang disengaja Jadi, aku kesampingkan dulu pikiran yg lalu lalang itu Aku fokuskan aku menjadi diriku yg sebaiknya Yang seutuhnya, biar aku jatuh cinta pada diriku saja dulu Toh aku selalu berdoa minta selalu dijaga Meski rasanya sering goyah, goyah dan goyah Tapi aku tahu rencana Allah baik Dan semoga aku mendapat imbalannya karena terus menjaga Sampai ketemu nanti, kalau sudah Allah agendakan menjadi kita Penang, 12 Juli 2022

24 Jam, kurang?

 "Za," "Kenapa?" "Pernah nggak sih kamu ngerasa kaya 24 jam itu kurang?" Pertanyaan yg terbit begitu saja, dari semrawut sekian pikiran di kepalaku. Hari sudah mulai larut, dan kami di dalam perjalanan dengan bus kembali ke peraduan. Suasana sejuk, cocok untuk mengajak sepasang mata terpejam barang sebentar saja, sebelum bus sampai tujuan Jatah 24 jam, semua orang dapat bagian yang sama, siapapun mereka. Tapi akhir akhir ini memang rasanya tanggung jawab tak berkesudahan, sedangkan hari cepat cepat berlalu. Tiba tiba matahari sudah terbenam, tahu tahu sudah tengah malam, sedangkan aku belum merasa banyak melakukan apa apa. Aku merasa kurang berdaya, ya karena aku tidak bisa mengatur panjang pendeknya waktu, hanya Allah yang bisa Pertama yang diingatkan, aku dapat pembahasan dari surat Al Asr. Allah mengatakan demi waktu, sesungguhnya manusia benar benar berada dalam kerugian. Aku meringis karena sudah tahu, tapi memang harus diingatkan kembali yang seperti

Sebenarnya...

Aku takut Aku takut ketika sendiri Aku takut karena aku nggak bisa melihat apa yang dilakukan temanku  Aku takut tertinggal Aku takut aku jauh di belakang dan masih belum apa apa Aku takut karena mereka sudah bisa menangani masalah mereka sendiri Aku takut aku tak mampu Aku khawatir, sampai kondisiku terlalu banyak berpikir Iya, iya, aku tahu Lagi lagi diingatkan bahwa yang lain juga demikian Lagi lagi dibilang kalau aku nggak sendirian Lagi lagi dibilang kalau kawanku juga punya kesulitannya sendiri Iya iya, aku tahu Tetapi suara kecil dari hatiku tetap berkata "aku takut", pun nyalinya agak menciut Mungkin benar dia tak seharusnya sekhawatir itu Tapi bagaimana? Aku tetap takut Takut dengan kemungkinan terburuk yang ada Takut dengan ketertinggalan Takut mematahkan harapan  Takut belum memuaskan Takut, kadang melihat hari esok aku takut Bisik bising khawatir yg tidak perlu kadang mengambil alih perasaanku Dibuatnya seakan aku orang paling tak mampu sedunia Padahal, itu cuma b

Menuju lelap yang berisik

Aku nggak biasanya begini Aku biasanya sudah terlelap bahkan sebelum aku merencanakannya Beberapa hari ini, mata sedemikian segarnya, tanpa ada tanda tanda mengantuk Bukannya aku kesulitan tidur, hanya saja aku seakan masih punya cukup energi untuk terus terjaga Di luar energi itu pun, ada banyak pe er yg menunggu kutunaikan haknya Nggak tahu, justru ketika aku hendak terlelap, merupakan waktu dimana otakku sedang aktif aktifnya Apa yang kamu pikirkan?  Banyak, kalo kamu bertanya begitu Aku memikirkan apakah aku sudah menjalani hari ini dengan baik Aku teringat lagi hal hal yg harus kulakukan setelah ini Aku mempertanyakan perasaan kosong yang sesekali mampir ketika aku sendirian Aku memikirkan apakah aku pantas mendapat semua anugerah yg ada sekarang Aku mempertanyakan kebermanfaatan diriku sebagai seorang manusia Aku meraba raba bagaimana kabar orang orang yang tersayang, meski jarak tengah terbentang Aku mencari cara untuk makin dekat dengan kawan kawanku di sisa waktu yg tak banyak