Tentang syukur


Ada hal-hal yang nampaknya biasa dan kecil dalam keseharianmu, yang ternyata merupakan nikmat yang tidak semua orang bisa merasakannya.


Jika kamu bisa tidur di suatu tempat dengan rasa aman, dengan atap di atas kepalamu, pakaian melekat di badanmu, dan perutmu sudah terisi bukannya kelaparan, maka itu adalah sudah cukup menjadi alasan kita bersyukur.


Ibuku pernah bilang, sebagaimana manusia bisa memberikan 1001 alasan untuk tidak mengerjakan sesuatu karena ia malas, maka semestinya kita juga bisa memberika 1001 alasan untuk bersyukur. Karena nikmat Allah memang se-tidak terbatas-itu. Seperti yang kubilang tadi, hal biasa dalam keseharian juga mungkin nikmat yang tidak kita sadari. Terkadang kita teringat akan nikmat yang seolah tidak kelihatan itu, justru ketika kita kehilangannya, atau melihat betapa orang lain membutuhkannya.


Sebelum salah satunya terjadi, mungkin ada baiknya kita melihat sekeliling sejenak, mengamati dengan kesadaran penuh, dan mencoba menghitung sedemikian banyak nikmat yang Allah berikan. Tentu, serta menghadirkan syukur dan terima kasih kepada Sang Pemberi. Menjadi manusia yang tahu diri, bukan manusia yang lupa bahwa semua yang dipunya itu sejatinya adalah kepunyaan Allah. Kita aslinya nggak punya apa-apa, tetapi ada banyak hal yang Allah beri dan titipkan kepada kita. Be mindful, ya?


Tulisan ini mungkin akan menjadi pentingatku di kemudian hari. Mungkin ada kalanya kita tenggelam dalam kesibukan duniawi, dan perlu mengembalikan niat yang sebenarnya. Supaya lelah-lelahmu di bumi ini nggak sia-sia, supaya termasuk ke dalam perhitungan pahala kebaikan di catatan sebelah kanan. Supaya nanti ketika catatan itu sampai ke sebuah timbangan, lantas kamu diminta pulang dengan baik-baik, ke surga-Nya.


Banyumas, 27 April 2024
Pikiran kala fajar


Ps. next attempt : making a list about things that you're grateful for

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Bermuara

Obrolan empat di lima