Midnight Thought

Lebaran, merupakan suatu momen dimana orang lazim bermaaf-maafan. Kamu bisa menjumpai ucapan maaf dimanapun, entah di
lingkungan RT, rumah kerabat, bahkan di sosial media sekalipun.

Namun, ada yang sempat terpikirkan di lebaran ini. Aku kadang merasa, ucapan maaf di momen lebaran itu seakan-akan hanya formalitas saja.

Kadang terlintas di benakku : apa kata-kata maaf yang diucapkan ketika berjabat tangan ataupun yang dikirim melalui sosial media itu sungguh sungguh?

Pikiran ini tiba-tiba jadi reminder. Aku terlalu sibuk menebak-nebak apakah orang lain ikhlas apa tidak. Padahal yang harus dipertanyakan adalah,  apa dirimu sendiri itu ikhlas dan sungguh sungguh dalam meminta maaf?

Kita perlu introspeksi diri. Mana perbuatan kita yang merugikan orang lain, mana perkataan kita yang mungkin tidak pas di hati.
Terkadang ketika kita bermaksud bercanda, itu dirasa tidak nyaman oleh orang lain. Terkadang kata-kata yang kita anggap sepele, rupanya bisa menyinggung atau bahkan menyakiti orang lain. Kita harus senantiasa hati-hati dalam bersikap dan bertutur kata. Ibarat pepatah : mulutmu harimaumu.

Ini jadi self reminder. Berusahalah agar permintaan maafmu bukan hanya omong kosong belaka. Wujudkan itu dalam perbuatan.

Dan satu lagi : sudahkah kamu ikhlas memaafkan orang lain? Jangan jadi pribadi yang suka menyimpan benci dan dendam. Itu nggak baik buat kesehatan.
Selamat lebaran :)

Banyumas, lebaran hari kedua 1439h

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Surat Keterangan Kesehatan, Buta Warna, dan Bebas NAPZA di RSUD Banyumas

Obrolan empat di lima

Perjalanan spontan