Cukup
Namun bagaimana?
Kau selalu jejalkan dusta
Hingga muak rasanya
Kembali kita bangun rencana
Bertemu di satu titik antara
Titik dalam imaji
Namun segenap alasan kembali
Kembali kau lontarkan
Dan aku terdiam
Berpikir untuk menunggumu saja!
Titik temu itu tak pernah ada
Ratusan kali kelilingi dunia
Kuyakin luangmu ada
Temu kita hanya gurauan
Jadi biarkan saja aku tertawa
Toh kau juga tuli
Komentar
Posting Komentar