Antara Handuk dan Printer
Bisa karena biasa. Ya, mungkin kita sering mendengar kalimat tersebut. Baik dikatakan kita sendiri ataupun (mungkin) dikatakan orang lain untuk menyindir kita. Saya sendiri lebih sering mendengar "Pekerjaan yang mudah apabila tidak pernah dikerjakan maka menjadi hal yang sulit"
FYI, itu bener banget. Iya, benernya pake banget (baca:bingits)
Tahu nggak sih karakteristik handuk baru? Beberapa handuk baru biasanya belum dapat menyerap air dengan baik, dan kadang kadang malahan mbrudul. Tapi lama-kelamaan, handuk itu bisa menyesuaikan diri dengan penggunanya, dapat menyerap dengan baik dan tidak mbrudul lagi. Handuk itu juga menjumpai tantangan berupa dicuci dan dijemur.. kayaknya sih gitu.
Nah, kalo boleh diumpamakan, kita itu awalnya seperti handuk baru. Belum tau apa apa.. belum bisa mengerjakan hal secara maksimal. Kenapa? Ditahap inilah kita memperoleh pengalaman, yang kemudian kita gunakan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik pada kesempatan berikutnya. Pastinya kita juga jatuh bangun dalam belajar. Tentu selanjutnya kita mampu mengerjakan kewajiban kita dengan baik dan maksimal. Experience is the best teacher!
Agar kita sanggup melakukan hal hal dengan baik sebagaimana mestinya, kita harus terus melakukannya secara terus menerus. Hal ini supaya kebiasaan baik tersebut dapat tumbuh dalam diri kita. Mungkin pernah kita mendengar keluhan semacam ini : "Duh, badanku sakit nih, padahal cuma olahraga kecil.." Pernahkah? Tunggu, bukan hanya sampai situ aja lho. Yang ngomong itu juga mengerti apa yang menyebabkan badan mereka sakit kaya gitu. Biasanya sih ada lanjutan kaya gini : "Gara gara jarang olahraga sih.."
Problem yang semacam itu, sebenernya mirip mirip sama printer lama saya. Biasanya printer itu dapat melakukan tugasnya dengan baik. Tapi pada suatu waktu, printer itu jarang digunakan karenakalo nggak salah nggak ada pekerjaan yang menuntut tulisan yang diketik. Alhasil, printer itu pun nganggur. Kemudian waktu mau digunakan lagi setelah sekian lama, ternyata printer itu sudah rusak. Yaps, printer itu rusak karena nggak pernah dipakai. Byebye printer..
Pada beberapa kasus pun juga demikian. Ada juga yang kaya gini : "Wah rasanya canggung banget ngobrol sama orang ini" dan lanjutannya adalah "gara gara udah lama nggak ketemu sih.."
Saya sendiri juga sempat merasakan yang seperti itu. Waktu masih disekolah dasar, gerakan kayang atau jungkir balik kedepan kebelakang itu gampang banget. Tapi waktu ujian praktek olahraga di SMP bagian senam lantai, untuk melakukan jungkir balik itu butuh perjuangan.. Kenapa? Karena badan ini udah lama banget nggak jungkir balik. Dan saat itu pula saya menyadari.. Rupanya umur saya udah nambah banyak.Disitu kadang saya merasa sedih
Jadi kesimpulannya, jika kita ingin semua terlaksana dengan baik dan maksimal, kita harus membentuk kebiasaan tersebut. Mengapa? Karena kebiasaan pun akan membentuk kita. Sekian dan terimakasih
FYI, itu bener banget. Iya, benernya pake banget (baca:bingits)
Tahu nggak sih karakteristik handuk baru? Beberapa handuk baru biasanya belum dapat menyerap air dengan baik, dan kadang kadang malahan mbrudul. Tapi lama-kelamaan, handuk itu bisa menyesuaikan diri dengan penggunanya, dapat menyerap dengan baik dan tidak mbrudul lagi. Handuk itu juga menjumpai tantangan berupa dicuci dan dijemur.. kayaknya sih gitu.
Nah, kalo boleh diumpamakan, kita itu awalnya seperti handuk baru. Belum tau apa apa.. belum bisa mengerjakan hal secara maksimal. Kenapa? Ditahap inilah kita memperoleh pengalaman, yang kemudian kita gunakan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik pada kesempatan berikutnya. Pastinya kita juga jatuh bangun dalam belajar. Tentu selanjutnya kita mampu mengerjakan kewajiban kita dengan baik dan maksimal. Experience is the best teacher!
Agar kita sanggup melakukan hal hal dengan baik sebagaimana mestinya, kita harus terus melakukannya secara terus menerus. Hal ini supaya kebiasaan baik tersebut dapat tumbuh dalam diri kita. Mungkin pernah kita mendengar keluhan semacam ini : "Duh, badanku sakit nih, padahal cuma olahraga kecil.." Pernahkah? Tunggu, bukan hanya sampai situ aja lho. Yang ngomong itu juga mengerti apa yang menyebabkan badan mereka sakit kaya gitu. Biasanya sih ada lanjutan kaya gini : "Gara gara jarang olahraga sih.."
Problem yang semacam itu, sebenernya mirip mirip sama printer lama saya. Biasanya printer itu dapat melakukan tugasnya dengan baik. Tapi pada suatu waktu, printer itu jarang digunakan karena
Pada beberapa kasus pun juga demikian. Ada juga yang kaya gini : "Wah rasanya canggung banget ngobrol sama orang ini" dan lanjutannya adalah "gara gara udah lama nggak ketemu sih.."
Saya sendiri juga sempat merasakan yang seperti itu. Waktu masih disekolah dasar, gerakan kayang atau jungkir balik kedepan kebelakang itu gampang banget. Tapi waktu ujian praktek olahraga di SMP bagian senam lantai, untuk melakukan jungkir balik itu butuh perjuangan.. Kenapa? Karena badan ini udah lama banget nggak jungkir balik. Dan saat itu pula saya menyadari.. Rupanya umur saya udah nambah banyak.
Jadi kesimpulannya, jika kita ingin semua terlaksana dengan baik dan maksimal, kita harus membentuk kebiasaan tersebut. Mengapa? Karena kebiasaan pun akan membentuk kita. Sekian dan terimakasih
Komentar
Posting Komentar