Halo! Long time no see. Uh, kira kira setahun lebih rupanya. Bagaimana kabar? Di kesempatan kali ini saya hendak berbagi sedikit pengalaman saya kemarin, yaitu membuat surat keterangan kesehatan, surat keterangan tidak buta warna, dan surat keterangan bebas NAPZA di RSUD Banyumas. Saya harap tulisan ini bisa bermanfaat :) Jadi sehari setelah pengumuman hasil seleksi jalur SNMPTN (alhamdulillah saya lolos), teman saya menghubungi lewat whatsapp, bertanya kurang lebih seperti ini, "kamu mau ngurus berkas berkas buat daftar ulangnya kapan? Kalo mau ngurus bareng-bareng yaa, soalnya ribet," Saya tanya balik, memangnya apa saja yang harus diurus? Kemudian dia mengirimkan screenshot postingan ig universitas. Wah rupanya banyak juga yang mesti diurus (menurut saya waktu itu). Ada scan dan fotokopi kartu keluarga, surat keterangan penghasilan orangtua, PBB, tagihan listrik, air, telepon, dsb dsb. Termasuk juga suket kesehatan, buta warna dan bebas NAPZA yang tadi saya sebu...
" Gimana cara supaya hidup tertata?" Benerin solatnya dulu coba, benerin. Solat awal waktu, dijadikan prioritas nomor satu, karena hakikatnya kita manusia adalah sebagai hamba. Dan tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah. Jadi ketika jobdesc utamamu aja tidak dipedulikan, yang notabene merupakan hal paling penting di hidupmu, terus apa yang kamu anggap penting? Mau seburuk apapun dirimu, solat. Meski rasanya ibadahmu tidak sempurna, solat. Meski akhlakmu mungkin masih menjadi pe er yang terus diperbaiki, solat. Meski kamu sesibuk apapun, solat. Pokoknya solat. Nggak bisa ditawar-tawar. Allah yang paling mengerti hambaNya, sudah disediakan waktu lima kali sehari untuk beristirahat, untuk connect dengan sang Pencipta, untuk menetralkan hati, untuk berkeluh kesah pun tidak ada yang melarang. Tapi seringkali, kita yang nggak notice bahwa kasih sayang Allah sebesar itu. Kita sibuk mengurus dunia yang seolah tidak ada habisnya. Hei, aku tahu dunia dan...
"Za," "Kenapa?" "Pernah nggak sih kamu ngerasa kaya 24 jam itu kurang?" Pertanyaan yg terbit begitu saja, dari semrawut sekian pikiran di kepalaku. Hari sudah mulai larut, dan kami di dalam perjalanan dengan bus kembali ke peraduan. Suasana sejuk, cocok untuk mengajak sepasang mata terpejam barang sebentar saja, sebelum bus sampai tujuan Jatah 24 jam, semua orang dapat bagian yang sama, siapapun mereka. Tapi akhir akhir ini memang rasanya tanggung jawab tak berkesudahan, sedangkan hari cepat cepat berlalu. Tiba tiba matahari sudah terbenam, tahu tahu sudah tengah malam, sedangkan aku belum merasa banyak melakukan apa apa. Aku merasa kurang berdaya, ya karena aku tidak bisa mengatur panjang pendeknya waktu, hanya Allah yang bisa Pertama yang diingatkan, aku dapat pembahasan dari surat Al Asr. Allah mengatakan demi waktu, sesungguhnya manusia benar benar berada dalam kerugian. Aku meringis karena sudah tahu, tapi memang harus diingatkan kembali yang seperti...
Komentar
Posting Komentar