Halo! Long time no see. Uh, kira kira setahun lebih rupanya. Bagaimana kabar? Di kesempatan kali ini saya hendak berbagi sedikit pengalaman saya kemarin, yaitu membuat surat keterangan kesehatan, surat keterangan tidak buta warna, dan surat keterangan bebas NAPZA di RSUD Banyumas. Saya harap tulisan ini bisa bermanfaat :) Jadi sehari setelah pengumuman hasil seleksi jalur SNMPTN (alhamdulillah saya lolos), teman saya menghubungi lewat whatsapp, bertanya kurang lebih seperti ini, "kamu mau ngurus berkas berkas buat daftar ulangnya kapan? Kalo mau ngurus bareng-bareng yaa, soalnya ribet," Saya tanya balik, memangnya apa saja yang harus diurus? Kemudian dia mengirimkan screenshot postingan ig universitas. Wah rupanya banyak juga yang mesti diurus (menurut saya waktu itu). Ada scan dan fotokopi kartu keluarga, surat keterangan penghasilan orangtua, PBB, tagihan listrik, air, telepon, dsb dsb. Termasuk juga suket kesehatan, buta warna dan bebas NAPZA yang tadi saya sebu...
"Mba, kapan ada waktu kosong?" "Gimana sayang, kamu udah mau pergi kah?" "Ayoo ke pwt 😆" --- " Kamu balik siang ini? Nanti habis aku packing jualan, kami mau main. Tadi aku nanyain kamu balik jam berapa barangkali bisa ikut sekalian," " Apa aku balik besok pagi aja ya?" --- Kadang memang ada hal-hal yang diluar rencana, tapi membawa memori yang kuat juga. Siapa yang menduga sore tadi kami menyusuri jalan aspal yang hancur, demi menjangkau tempat baru yang katanya indah itu? Tetapi aku tidak protes- karena benar tempatnya memang indah. Hanya perlu sedikit kesungguhan hati dan tentunya berhati-hati karena jalan yang manjat temurun, kumplit dengan kerikil dan lubang-lubang. Cahaya matahari masih agak panas dan silau ketika kami memutuskan untuk duduk di meja kursi paling ujung dari tempat masuk. Lantas mengambil sejumlah kudapan dan minuman, kembali membawanya melalui jalan yang miring turun, sambil merasa sedap-sedap sedikit karena a...
"Za," "Kenapa?" "Pernah nggak sih kamu ngerasa kaya 24 jam itu kurang?" Pertanyaan yg terbit begitu saja, dari semrawut sekian pikiran di kepalaku. Hari sudah mulai larut, dan kami di dalam perjalanan dengan bus kembali ke peraduan. Suasana sejuk, cocok untuk mengajak sepasang mata terpejam barang sebentar saja, sebelum bus sampai tujuan Jatah 24 jam, semua orang dapat bagian yang sama, siapapun mereka. Tapi akhir akhir ini memang rasanya tanggung jawab tak berkesudahan, sedangkan hari cepat cepat berlalu. Tiba tiba matahari sudah terbenam, tahu tahu sudah tengah malam, sedangkan aku belum merasa banyak melakukan apa apa. Aku merasa kurang berdaya, ya karena aku tidak bisa mengatur panjang pendeknya waktu, hanya Allah yang bisa Pertama yang diingatkan, aku dapat pembahasan dari surat Al Asr. Allah mengatakan demi waktu, sesungguhnya manusia benar benar berada dalam kerugian. Aku meringis karena sudah tahu, tapi memang harus diingatkan kembali yang seperti...
Komentar
Posting Komentar