Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Sulit menyerah

Gambar
  Apa kabarmu? Gumamku, tetapi aku tidak sebenarnya bertanya. Tidak ada laporan kejadian, tidak ada momen mengesankan, atau cerita yang kamu bagikan. Apa kabar kita? Pikiranku berbalut sedikit harap, meski setipis lapisan udara. Ada momen yang kulihat kembali, ketika ada ruang yang terisi. Aih, tetapi manusia cepat berubah. Apa sebaiknya aku menyerah? Namun sejauh yang aku tahu, aku tidak mudah menyerah. Maka semoga beruntung ya, kamu. Purwokerto , 30 November 202 3 Mungkin perlu menyibukkan diri

Mengenali hujan

Gambar
  " Hujannya deras juga," Aku tidak langsung merespon perkataannya karena tengah mengetik membalas pesan dari mama. Lantas aku bertanya karena melewatkan momen menjawab tadi, "gimana?" bermaksud meminta dia mengulangi perkataannya. " Akhir tahun, musim hujan." sahutnya. " Memang begitu, selalu begitu, bukan?" aku bertanya sekaligus mengiyakan. " Iya, hujannya deras juga." ucapnya lagi, menerawang ke depan. Ada lalu lalang kendaraan, kami tadi mampir sebentar membeli sedikit camilan. Aku memandangnya tak mengerti. Langit hari ini benar-benar bersih, tidak ada satupun awan menggantung. Matahari dengan bangga memancarkan sinar cerahnya, khas siang hari di pinggiran kota ini. Hujan di sebelah mana yang dia bicarakan? "Are you okay?" cetusku pelan, sedikit menggamit lengannya. Sesaat tidak ada jawaban. Sekarang aku melihat mendung yang perlahan kian menggelap. Bukan, bukan di bentangan langit ini. "Hujannya deras sekali

Bermuara

Gambar
T ernyata yang berawal akan berakhir, ya? Momen- momen selebrasi memang menyenangkan untuk didokumentasi, tetapi selagi melakukannya, sekelebat segenap memoriku seolah terputar kembali.  Aku yang dulu masuk kuliah masih berangkat pakai sepeda, belum mahir bersepeda motor. Aku yang dulu ketika di kos tidak ada kegiatan justru memilih membaca ulang materi kuliah, atau mengintip materi esok hari. Aku yang dulu masih teramat polos, pakai bedak yang laksana sekali tertiup angin hilang sudah ia. Aku yang dulu senang hidup prihatin, menghemat pengeluaran dengan berlangganan rames seharga tiga ribu di warung langganan sebelah kosku.  Aku yang dulu perlahan terus belajar, belajar dan belajar, tidak terbatas di kelas dengan pendingin ruangan saja. Ada kalanya ia setiap hari mengurusi berbagai acara, warna warni kalender digital dibuatnya, supaya tidak pusing kepala atau saling bertabrakan. Ada kalanya ia belajar berorganisasi, menyatukan satu pikiran dengan yang lainnya, dengan teman-teman yan